A.Pengertian
GNS3 adalah software simulasi jaringan komputer berbasis GUI yang mirip dengan Cisco Packet Tracer. Namun pada GNS3
memungkinkan simulasi jaringan yang komplek, karena menggunakan
operating system asli dari perangkat jaringan seperti cisco dan juniper.
B.Latar Belakang
Tidak hanya Cisco Packet Tracer sebagai simulator jaringan, tetapi ada juga software bernama GNS3 yang tentunya lebih baik daripada Cisco Packet Tracer.
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mempelajari lebih dalam sebuah jaringan dan alat-alatnya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam dalam memahami dan menerapkannya
E.Alat dan Bahan
-Terminal
-PC/Laptop
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
1.Update dahulu sistem GNU/LINUX kita.
2.Install GNS GUI
3.Install GNS IOU
4.Jalankan GNS3
5.Reboot
G.Hasil dan Kesimpulan
Menggunakan cara ini memang mudah,tapi lebih disarankan untuk menginstall GNS3 yang menggunakan aplikasinya langsung buka lewat terminal.
H.Referensi
http://www.luxsmart.net/2016/06/cara-instal-gns3-di-linux.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Graphical_Network_Simulator-3
Home / Archive for 2016
Instalasi GNS3 di linuxmint
Konfigurasi VOIP sederhana di Cisco packet tracer
A.Pengertian
Voice over Internet Protocol dikenal juga dengan sebutan IP Telephony. Secara umum, VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
Klik pada router, pilih Tab CLI kemudian ketikan perintah berikut :
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.108.1 255.255.255.0Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#
2. Seting IP DHCP
Masih pada mode konfigurasi CLI router, ketikan perintah berikut :
Router(config)#ip dhcp pool VOICERouter(dhcp-config)#default-router 192.168.108.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.108.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.108.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.108.1
3. Seting Telephony service
Lanjut konfigurasi telephony service ada router, ketikan perintah berikut :
Router(config)#telephony-service
Router(config-telephony)#max-dn 5
Router(config-telephony)#max-ephones 5
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.1.1 port 2000
Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5
Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6
Router(config-telephony)#exit
Router(config)#
Pada konfigurasi ini kita akan men-set port untuk mengakses vlan voice, Klik pada Switch, pilih Tab CLI kemudian ketikan perintah berikut :
Press RETURN to get started!
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#int range fa0/1-5
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
Klik kembali pada router, buka mode konfigurasi CLI, ketikan perintah berikut :
Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 1001
Router(config-ephone-dn)#exit
Karena kali ini kita menambahkan 3 IP Phone, lakukan kembali konfigurasi dial number untuk ephone-dn 2 dan ephone-dn 3 :
Router(config)#ephone-dn 2
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn 3
Router(config-ephone-dn)#number 1003
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#exit
Router(config)#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
6. Kemudian aktifkan Phonenya dengan menambahkan adapter seperti gambar dibawah ini pada masing-masing IP Phone.
7. Kemudian buka Phone seperti berikut ini dan nanti akan muncul nomor
anda seperti di bawah ini pada IP Phone0 mendapatkan nomor 1002 dan IP
Phone2 mendapatkan nomor 1001. Jika ingin menghubungi silahkan ketikkan
nomor yang di tuju dan klik pada Telephonenya yang berwarna merah itu.
8. Nanti setelah di melakukan panggilan akan menjadi seperti berikut, disini saya memanggil Phone0 ke Phone2 dan Angkat Phone2.
9. Jika terhubung nanti akan terdapat notifikasi Connected, menandakan bahwa Phone0 dan Phone2 telah terhubung.
G.Hasil dan KesimpulanUntuk belajar ini, kalian harus memahami point to point konfiguras yang kalian lakukan dan cara kerja konsep jaringan yang kalian buat.
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Voice over Internet Protocol dikenal juga dengan sebutan IP Telephony. Secara umum, VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
Klik pada router, pilih Tab CLI kemudian ketikan perintah berikut :
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.108.1 255.255.255.0Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit
Router(config)#
2. Seting IP DHCP
Masih pada mode konfigurasi CLI router, ketikan perintah berikut :
Router(config)#ip dhcp pool VOICERouter(dhcp-config)#default-router 192.168.108.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.108.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.108.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.108.1
- Pada perintah diatas "ip dhcp pool VOICE" artinya membuat sebuah DHCP service dengan nama "VOICE".
- Perintah "default-router 192.168.108.1" untuk menset alamat tersebut sebagai gateway.
- Perintah "network 192.168.108.0 255.255.255.0" untuk menset network dan subnetmask untuk DHCP.
- Perintah "option 150 ip 192.168.108.1" untuk menset option 150 untuk ip tsb (option untuk memberikan alamat ip dari daftar TFTP server).
- Perintah "ip dhcp excluded-address 192.168.108.1" untuk mengeluarkan alamat 192.168.1.1 (router) agar ketika ada DHCP request, ip tidak diberikan ke DHCP client sehingga tidak terjadi conflict.
3. Seting Telephony service
Lanjut konfigurasi telephony service ada router, ketikan perintah berikut :
Router(config)#telephony-service
Router(config-telephony)#max-dn 5
Router(config-telephony)#max-ephones 5
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.1.1 port 2000
Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5
Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6
Router(config-telephony)#exit
Router(config)#
- Pada perintah diatas "max-dn 5" untuk menentukan max jumlah dial number.
- Perintah "max-ephones 5" untuk menset jumlah IP Phone yang dapat ter-register dalam satu waktu.
- Perintah "network 192.168.108.0 255.255.255.0" untuk menset network dan subnetmask untuk DHCP.
- Perintah "ip source-address 192.168.108.1 port 2000" untuk menset ip router lokal dan port layanan komunikasi.
Pada konfigurasi ini kita akan men-set port untuk mengakses vlan voice, Klik pada Switch, pilih Tab CLI kemudian ketikan perintah berikut :
Press RETURN to get started!
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#int range fa0/1-5
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1
Switch(config-if-range)#exit
Switch(config)#exit
Switch#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
- Pada perintah diatas "interface range fastEthernet 0/1 - 5" untuk melakukan konfigurasi pada beberapa interface sekaligus.
- Perintah "switchport mode access" untuk masuk ke mode access switch.
- Perintah "switchport voice vlan 1" untuk menset interface 0/1 - 0/5 untuk mengakses voice vlan 1.
Klik kembali pada router, buka mode konfigurasi CLI, ketikan perintah berikut :
Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 1001
Router(config-ephone-dn)#exit
Karena kali ini kita menambahkan 3 IP Phone, lakukan kembali konfigurasi dial number untuk ephone-dn 2 dan ephone-dn 3 :
Router(config)#ephone-dn 2
Router(config-ephone-dn)#number 1002
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#ephone-dn 3
Router(config-ephone-dn)#number 1003
Router(config-ephone-dn)#exit
Router(config)#exit
Router(config)#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]? (enter)
Building configuration...
[OK]
Hasilnya akan menjadi seperti gambar dibawah ini :
8. Nanti setelah di melakukan panggilan akan menjadi seperti berikut, disini saya memanggil Phone0 ke Phone2 dan Angkat Phone2.
9. Jika terhubung nanti akan terdapat notifikasi Connected, menandakan bahwa Phone0 dan Phone2 telah terhubung.
G.Hasil dan KesimpulanUntuk belajar ini, kalian harus memahami point to point konfiguras yang kalian lakukan dan cara kerja konsep jaringan yang kalian buat.
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Konfigurasi PPP dan Frame Relay di Cisco packet tracer
A.Pengertian
Point-to-Point Protocol (PPP) adalah data link protokol yang umum digunakan dalam membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan koneksi otentikasi, transmisi enkripsi (menggunakan ECP, RFC 1968), dan kompresi.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
DCLI = angka yang digunakan pada frame relay router 1 yaitu 301
Kemudian kita add pada Frame Relay Cloudnya.
G.Hasil dan Kesimpulan
Untuk belajar ini, kalian harus memahami point to point konfiguras yang
kalian lakukan dan cara kerja konsep jaringan yang kalian buat.
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Point-to-Point Protocol (PPP) adalah data link protokol yang umum digunakan dalam membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan koneksi otentikasi, transmisi enkripsi (menggunakan ECP, RFC 1968), dan kompresi.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
1. Buat topologi seperti dibawah ini. Atau bisa di unduh topologinya, dibawah beserta konfigurasi.
2. Konfigurasi IP Address dari router dan juga PC Client kita.
Router 0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Laptop 0
Laptop 1
3. Kita memasuki Tahapan yang pertama, yaitu setting Routing. Kali ini akan menggunakan routing EIGRP.
Router 0
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 172.16.1.0
Router(config-router)#exit
Router 1
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 172.16.1.0
4. Setelah itu masuk ke tahap ke dua encapsulation.
Router 0
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay map ip 172.16.1.2 103 broadcast
Router(config-if)#clock rate 128000
Router(config-if)#do write
Router 1
Router(config-router)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#encapsulation frame-relay
Router(config-if)#frame-relay map ip 172.16.1.1 301 broadcast
Router(config-if)# do write
5. Langkah terakhir adalah mensetting Frame relay yang ada di cloud.
Kita add Frame relay pada serialnya.
Serial 0
DCLI = angka yang digunakan pada frame relay router 0 yaitu 103
Serial 1DCLI = angka yang digunakan pada frame relay router 1 yaitu 301
Kemudian kita add pada Frame Relay Cloudnya.
6. Kita tes ping antar Laptop. Jika reply maka konfigurasi berhasil
G.Hasil dan Kesimpulan
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Konfigurasi layanan server di Cisco packet tracer
A.Pengertian
Server adalah suatu sistem komputer yang menyediakan jenis layan tertentu untuk client dalam suatu jaringan komputer. Server dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk mengontrol akses dan sumber daya yang ada di dalamnya biasanya sistem operasi khusus tersebut disebut sistem operasi jaringan atau network operating system.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
1.Buatlah topologi seperti ini.
2. Untuk yang pertama kita atur terlebih dahulu IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server1 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat
3. Untuk layanannya, kita atur saja terlebih dahulu layanan DHCP Server agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
4. *Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu. Karena itu merupakan pool default dari Server dan jika kita membuat sebuah Pool DHCP Server baru, maka DHCP kita yang baru tidak akan bisa terterapkan karena masih ada DHCP Pool default dari server yang tidak bisa dihapus.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Hardware yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab hardware (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
5. Aturlah juga untuk Server2 (lab software). Atur IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server2 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
6. Atur juga layanan DHCP Server pada server2 (lab software) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
*Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Software yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab software (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
7. Untuk Server3 (lab network) aturlah IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server3 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
8. Atur juga layanan DHCP Server pada server3 (lab network) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
*Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Network yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab network (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
9. Setelah konfigurasi DHCP Server kita selesai, baru selanjutnya kita atur agar client-client tiap jaringan mendapatkan ip secara DHCP. Caranya klik pada PC yang ingin diatur, pilih tab "desktop"--> klik Pada "IP Configuration"
10. Ubah pengaturan IPnya menjadi DHCP. Jika Request IP DHCP sukses dan berhasil didapatkan oleh client , maka konfigurasi DHCP Server anda berhasil.
11. Untuk Yang kedua, kita akan melakukan konfigurasi layanan HTTP Server pada masing-masing server. Pertama kita akan mengaturnya pada server 1, klik pada Server1 (Server Lab Hardware).
12. Pindah ke tab "Services" kemudian pilih services "HTTP". Pada pengaturan HTTP pastikan HTTP dan HTTPSnya dalam keadaan aktif (on), kemudian pada "file manager" hapuslah file-file yang terdapat disana, karena kita akan membuat sebuah file baru. Klik "New File" untuk membuat file HTML baru.
13. Pada pembuatan file HTML baru, isikan nama filenya "index.html". Kemudian pada bagian isi dari filenya, isikan dengan Code-code HTML seperti di bawah ini. Kemudian klik "Save" untuk menyimpan file yang telah kita buat.
14. Jika file telah terbuat, maka otomatis akan tertambah pada file manager Servernya.
15. Aturlah juga HTTP Server untuk Server2 (Lab Software).
16. Aturlah HTTP Server untuk Server3 (Lab Network).
17. Untuk pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser.
18. Pada Web browser ketikkan alamat IP dari server yang ingin kita akses. Dan jika hasilnya muncul seperti coding HTML yang telah kita buat, maka kofigurasi anda berhasil.
19. Untuk yang ketiga, kita akan melakukan konfigurasi DNS Server hanya pada Server1 (Sesuai pada topologi).
20. Klik pada komputer Server1 --> pindah ke tab "Services" --> pilih pada menu "DNS". Pada pengaturan DNS, pastikan bahwa DNS Servicenya telah aktif (on). Pada bagian "Name" masukkan nama domain yang anda inginkan, misal "labhardware.net". Untuk bagian "type" pilih tipenya "A Record". Pada Bagian "Address" masukkan alamat IP dari Servernya. klik Add untuk menambahkan pengaturan DNS ke Server.
21. Untuk Pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser. Pada web browser, masukkan dengan nama domain server yang telah kita konfigurasikan tadi --> Kemudian tekan enter untuk mengaksesnya. Jika anda berhasil mengaksesnya melalui domainnya, berarti DNS Server anda sudah berhasil.
Pengaksesan domain server2
G.Hasil dan Kesimpulan
Untuk belajar ini, kalian harus memahami point to point konfiguras yang kalian lakukan dan cara kerja konsep jaringan yang kalian buat.
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Server adalah suatu sistem komputer yang menyediakan jenis layan tertentu untuk client dalam suatu jaringan komputer. Server dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk mengontrol akses dan sumber daya yang ada di dalamnya biasanya sistem operasi khusus tersebut disebut sistem operasi jaringan atau network operating system.
B.Latar Belakang
Dalam sebuah jaringan,dan sebagai calon adminstrator. Kita wajib paham dengan konsep jaringan dan cara kerja yang ada.Untuk itu,saya mencoba mempelajari simulator alat-alat jaringan untuk mempermudah saya untuk melakukan konfigurasi yang nyata pada suatu jaringan
C.Maksud dan Tujuan
Untuk mengenal,memahami,dan belajar konsep jaringan dan konsep kerjanya.
D.Jangka Waktu Yang Dibutuhkan
Jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam untuk memahami dan menerapkannya.
E.Alat dan Bahan
-PC/Laptop
-Aplikasi Cisco Packet Tracer
-Akses internet
F.Tahapan Pelaksanaan
1.Buatlah topologi seperti ini.
2. Untuk yang pertama kita atur terlebih dahulu IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server1 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat
3. Untuk layanannya, kita atur saja terlebih dahulu layanan DHCP Server agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
4. *Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu. Karena itu merupakan pool default dari Server dan jika kita membuat sebuah Pool DHCP Server baru, maka DHCP kita yang baru tidak akan bisa terterapkan karena masih ada DHCP Pool default dari server yang tidak bisa dihapus.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Hardware yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab hardware (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
5. Aturlah juga untuk Server2 (lab software). Atur IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server2 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
6. Atur juga layanan DHCP Server pada server2 (lab software) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
*Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Software yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab software (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
7. Untuk Server3 (lab network) aturlah IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server3 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
8. Atur juga layanan DHCP Server pada server3 (lab network) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
*Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan.
*Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu.
*Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Network yang bertindak sebagai gateway.
*pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware).
*Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar.
*Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab network (255.255.255.192).
*Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
*pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita.
9. Setelah konfigurasi DHCP Server kita selesai, baru selanjutnya kita atur agar client-client tiap jaringan mendapatkan ip secara DHCP. Caranya klik pada PC yang ingin diatur, pilih tab "desktop"--> klik Pada "IP Configuration"
10. Ubah pengaturan IPnya menjadi DHCP. Jika Request IP DHCP sukses dan berhasil didapatkan oleh client , maka konfigurasi DHCP Server anda berhasil.
Client pada Lab Hardware
Client pada Lab Software
Client Pada Lab Network
11. Untuk Yang kedua, kita akan melakukan konfigurasi layanan HTTP Server pada masing-masing server. Pertama kita akan mengaturnya pada server 1, klik pada Server1 (Server Lab Hardware).
12. Pindah ke tab "Services" kemudian pilih services "HTTP". Pada pengaturan HTTP pastikan HTTP dan HTTPSnya dalam keadaan aktif (on), kemudian pada "file manager" hapuslah file-file yang terdapat disana, karena kita akan membuat sebuah file baru. Klik "New File" untuk membuat file HTML baru.
13. Pada pembuatan file HTML baru, isikan nama filenya "index.html". Kemudian pada bagian isi dari filenya, isikan dengan Code-code HTML seperti di bawah ini. Kemudian klik "Save" untuk menyimpan file yang telah kita buat.
14. Jika file telah terbuat, maka otomatis akan tertambah pada file manager Servernya.
15. Aturlah juga HTTP Server untuk Server2 (Lab Software).
16. Aturlah HTTP Server untuk Server3 (Lab Network).
17. Untuk pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser.
18. Pada Web browser ketikkan alamat IP dari server yang ingin kita akses. Dan jika hasilnya muncul seperti coding HTML yang telah kita buat, maka kofigurasi anda berhasil.
HTTP Server Server1
HTTP Server Server2
HTTP Server Server3
19. Untuk yang ketiga, kita akan melakukan konfigurasi DNS Server hanya pada Server1 (Sesuai pada topologi).
20. Klik pada komputer Server1 --> pindah ke tab "Services" --> pilih pada menu "DNS". Pada pengaturan DNS, pastikan bahwa DNS Servicenya telah aktif (on). Pada bagian "Name" masukkan nama domain yang anda inginkan, misal "labhardware.net". Untuk bagian "type" pilih tipenya "A Record". Pada Bagian "Address" masukkan alamat IP dari Servernya. klik Add untuk menambahkan pengaturan DNS ke Server.
Domain Lab Hardware
Domain LabSoftware
Domain Lab Network
21. Untuk Pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser. Pada web browser, masukkan dengan nama domain server yang telah kita konfigurasikan tadi --> Kemudian tekan enter untuk mengaksesnya. Jika anda berhasil mengaksesnya melalui domainnya, berarti DNS Server anda sudah berhasil.
Pengaksesan domain server1
Pengaksesan domain server2
G.Hasil dan Kesimpulan
Untuk belajar ini, kalian harus memahami point to point konfiguras yang kalian lakukan dan cara kerja konsep jaringan yang kalian buat.
H.Referensi
Buku Cisco Nixtrain
Modul CISCO IDN
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
Sample Text
Eghta Prastiwi
Blog Archive
-
▼
2016
(107)
-
▼
November
(53)
- Instalasi GNS3 di linuxmint
- Konfigurasi VOIP sederhana di Cisco packet tracer
- Konfigurasi PPP dan Frame Relay di Cisco packet tr...
- Konfigurasi layanan server di Cisco packet tracer
- Konfigurasi HSRP di Cisco packet tracer
- Konfigurasi Etherchannel PaGP,LaCP,dan multilayer)...
- Konfigurasi port security(static,sticky,dan violat...
- Konfigurasi VLAN di Cisco packet tracer
- Konfigurasi VLAN Trunking di cisco packet tracer
- Konfigurasi NAT dynamic di Cisco packet tracer
- Konfigurasi NAT static di Cisco packet tracer
- Konfigurasi ACL extended di Cisco packet tracer
- Konfigurasi ACL standart di Cisco packet tracer
- Konfigurasi Dynamic Routing EIGRP di Cisco packet ...
- Konfigurasi Dynamic Routing OSPF di Cisco Packet t...
- Konfigurasi RIPv2 di Cisco packet tracer
- Konfigurasi static routing di Cisco Packet Tracer
- Setting modem speedy telkom ZTE ZXV10-W300s
- Setting TP-LINK TL-WA5110G sebagai access point
- How to use VOIP Briker with Zoiper
- Web Login and IPPBX Administration on Briker 2.0
- Change IP Address and set date&time on Briker 2.0
- Step by step installation VOIP Briker 2.0 on VM pr...
- Step by step Installation phpLDAPadmin on Debian 8.6
- Tutorial instalasi OpenLDAP on Debian 8.6
- Tutorial pembuatan sms gateway dengan Saga2 di LIn...
- step by step Install kalkun untuk sms gateway di l...
- Tutorial membuat sms gateway dengan Gammu di Linux...
- Installasi Cisco Packet Tracer 6.2 di Linuxmint18
- How to use Bigblueutton on Moodle
- How to install Bigbluebutton on Moodle
- How to create course on Moodle
- How to create lesson on Moodle
- How to create chatting on Moodle
- How to fix forgot password login Moodle
- How to create quiz on Moodle
- How to change theme on Moodle
- How to Multiuser Create user on Moodle
- How to Change language on moodle
- Instalasi Moodle di localhost linuxmint
- Cara menggunakan webHTTrack di linuxmint
- Install w3schools offline di linuxmint
- Setting access point TP-Link TL-WA500G
- Instalasi owncloud di localhost linuxmint
- Menambah plugin dan merubah tema pada wordpress
- Instalasi wordpress di localhost linuxmint
- Instalasi CMS balitbang di localhost linuxmint
- Mengenal perintah dasar di Cisco Packet Tracer
- Tutorial instalasi perpustakaan online ( SLIM AKA...
- Installasi sistem informasi sekolah(JIBAS) di debi...
- Konfigurasi VOIP (asterisk) pada debian 8.5
- Konfigurasi webmin di debian 8.5
- Konfigurasi Monitorix server di debian 8.5
-
▼
November
(53)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "